
Tulisan ini menjelaskan secara dasar tentang gempa bumi, pengertian gempa bumi, apa saja penyebabnya, jenis jenis gempa, dampak kerusakan yang diakibatkannya dan diakhiri dengan daerah rawan gempa di Indonesia.
Ikut terus artikel ini sehingga akan menambah khasanah tentang gempa bumi.
Pengertian Gempa Bumi
Pengertian gempa bumi adalah getaran pada permukaan bumi akibat suatu aksi energi yang muncul dengan tiba tiba yang mengalirkan gelombang kejutan pelepasan energi.
Gempa bumi di Indonesia sering terjadi. Sebagian besar merupakan gempa yang kecil getarannya tidak bisa kita rasakan, namun bisa terdeteksi melalui alat pencatat gempa.
Besar kecilnya getaran gempa yang kita rasakan bergantung kepada :
- Besarnya energi pelepasan gempa.
- Jarak pusat energi tersebut dengan permukaan bumi.
Dua komponen ini membuat kita bisa merasakan apakah gempa itu kuat atau lemah.
Penyebab Gempa Bumi
Energi kuat / sangat kuat yang terlepaskan dan merambat tanah dengan tiba tiba akan menghasilkan gelombang kejutan energi. Dengan pengertian gempa bumi ini maka kita rasakan sebagai guncangan gempa. Energi kuat yang tiba tiba ini dapat berasal dari :
1. Gempa Tektonik
Kita hidup pada dataran atau lempeng permukaan bumi yang terus menerus bergerak. Gerakan lempeng ini yang membentuk perubahan muka daratan menjadi topologi bumi yang kita kenal sekarang.
Proses terjadinya gempa tektonik
Pergerakan lempengan ini ada kalanya berbenturan dengan lempengan lain, yang pada akhirnya akan memaksa salah satu lempeng bergerak turun dan lempeng lain bergerak naik.

Tekanan dari pergerakan ini semakin lama semakin besar hingga sampai pada titik dimana tekanan itu tidak dapat ditahan lagi dan melepaskan energinya.
Pelepasan energi ini yang menyebabkan gempa tektonik.
Sehingga pengertian gempa bumi tektonik adalah gempa yang terjadi karena pergerakan lempeng permukaan bumi yang biasanya terjadi di daerah patahan lempeng tektonik.
Gempa besar identik dengan gempa tektonik
Sebagian besar gempa raksasa yang terjadi merupakan gempa tektonik. Contoh gempa tektonik berskala besar yang merusak antara lain : gempa aceh tahun 2004, gempa padang tahun 2009, gempa jogja tahun 2006.
Gempa tektonik melepaskan energi dalam jumlah besar dan bisa membentuk patahan panjang di lempeng bumi.
Mereka yang tinggal di sekitar patahan lempeng bumi mempunyai kemungkinan terbesar bahaya akibat gempa tektonik.

2. Gempa Vulkanik
Pengertian gempa bumi vulkanik adalah gempa yang akibat aktivitas pergerakan magma di dalam bumi.
Aktivitas pergerakan magma yang menimbulkan getaran yang biasanya menjadi pertanda akan adanya aktivitas aktif gunung api. Bila gempa yang terjadi makin sering terjadi bisa menjadi tanda bahwa gunung api bisa jadi akan meletus.
Karena gempa vulkanik akibat pergerakan magma maka frekuensi gempa vulkanik biasanya lebih sering terjadi daripada gempa tektonik.

3. Gempa Tumbukan
Gempa tumbukan adalah gempa yang akibat oleh energi pukulan dari meteorid yang masih berukuran besar dan jatuh memukul bumi.
Secara alaminya bumi terus dihujani oleh meteorid. Mayoritas metorid yang jatuh habis terbakar di atsmofer bumi. Hanya sedikit meteorid yang masih berukuran besar dan mampu membuat gempa tumbukan.
Ini menyebabkan gempa tumbukan jarang terjadi.
4. Gempa Buatan
Gempa buatan adalah gempa yang akibat oleh aktivitas manusia melepaskan energi besar secara tiba tiba.
Sebagai contoh gempa buatan dari hasil pengetesan bom nuklir di laut maupun di bawah tanah.
Ledakan aktivitas penambangan dengan dinamit juga bisa membuat gempa buatan.
Jarak Sumber Gempa
Semakin dekat jarak gempa bumi dengan permukaan, maka semakin bahaya dampak yang dapat terjadi. Beriktu penggolongan gempa bumi berdasarkan jaraknya terhadap permukaan bumi.
1. Gempa Dangkal
Gempa bumi yang titik asal pusat gempanya berada di kedalaman kurang dari 60 Km. Ini jenis gempa kedalaman gempa yang akan sangat terasa di permukaan bumi.
2. Gempa Menengah
Titik pusat gempa bumi berada pada kedalaman antara 60 km hingga 300km dari permukaan bumi.
3. Gempa Dalam
Sedangkan pengertian gempa bumi dalam ialah gempa dengan titik pusat kedalaman pada kedalaman lebih dari 300 km dari permukaan bumi.
Dampak Gempa Bumi
Getaran gempa bumi membawa banyak efek langsung maupun tidak langsung yang bisa berdampak kepada jiwa manusia:
1. Getaran Tanah
Seketika energi gempa terlepaskan, saat itu juga gelombang energi terbesar (P waves) merambat menembus lapisan tanah . Sesaat setelahnya muncul gelombang kedua (S waves).
Dua jenis gelombang awal gempa bumi ini merupakan gelombang gempa bumi paling tinggi dan paling membawa kerusakan untuk struktur bangunan dan infrastruktur.
Gelombang gelombang yang datang setelahnya biasanya tidak lebih kuat dari 2 gelombang pertama.

2. Pergeseran Tanah
Gempa tektonik yang terjadi bisa menyisakan pergeseran tanah yang kerap terlihat seperti retakan ditanah.
Gerakan tanah bisa saling menyimpang, naik turun atau bertumpuk.
Gempa tektonik menimbulkan dampak tanah longsor karena pergeseran tanah bisa menggangu kestabilan lereng tanah.
3. Likuifaksi
Dari sosial media kita melihat peristiwa likuifaksi di kota Palu yang membawa banyak rumah ikut terbawa arus.
Peristiwa seperti likuifaksi Palu disebabkan oleh gerakan gempa yang merubah perubahan perilaku struktur tanah dari padat menjadi mempunyai sifat seperti cairan.
Hal ini mengakibatkan bangunan diatasnya tidak mempunyai dukungan pondasi yang kuat dan terlihat mengalir mengikuti tanah yang berubah sifatnya menjadi cair.
Penyebab Likuifaksi
Peristiwa likuifaksi adalah peristiwa dimana lapisan tanah berupa pasir atau kombinasi dengan lapisan batu batu kecil kehilangan daya ikat diantara mereka dikarenakan peristiwa guncangan guncangan fisik akibat gempa.
Guncangan gempa membuat partikel solid dalam pasir kehilangan daya ikat diantara keduanya dan merubah posisi kedudukannya.
Hal ini membuat air pori mendapatkan beban lebih yang kemudian air pori naik keatas dan partikel padat turun kebawah. Air pori yang naik akan merubah sifat tanah bagian atas, dari padat menjadi bersifat seperti cairan.
Hal ini kemudian menghilangkan dukungan bangunan dari tanah dan kita dapat melihat bangunan rumah seperti terbawa air sungai.
4. Tsunami
Tsunami adalah gelombang laut berukuran sangat besar, yang terbentuk karena gempa bumi atau letusan gunung api di dalam laut.
Dampak gempa berupa tsunami terjadi di pesisir barat Sumatra.
Proses Terjadinya Tsunami
Terciptanya tsunami oleh gempa tektonik disebabkan dari peristiwa gerakan naik lapisan tanah bawah laut.
Kenaikan tanah bisa hanya menaikkan dasar laut beberapa cm saja namun peristiwa ini pada kedalaman laut yang mempunyai jarak jauh dari pantai. Pada kedalaman laut yang dalam, gelombang tsunami bisa berukuran kecil namun jalan dengan kecepatan tinggi.
Seiring gelombang tsunami mendekati pantai, dimana kedalaman laut mulai dangkal, maka tsunami melepaskan energinya, melambatkan kecepatannya dengan menambah lebih tinggi lagi gelombangnya.
Pengakuan para korban tsunami mengatakan bahwa ketinggian gelombang tsunami di pantai bisa mencapai 20 meter.
Ini setara dengan ketinggian bangunan 7 lantai. Atau bila kita melihat kebawah dari lantai 7 bangunan.
Gempa Susulan
Gempa susulan adalah gempa bumi yang terjadi setelah berlangsungnya gempa bumi pertama (awal).
Gempa susulan biasanya terjadi beberapa kali dengan kekuatan yang jauh lebih kecil dari gempa pertama.
Namun pada beberapa kejadian, gempa susulan mempunyai kekuatan yang lebih besar dari gempa pertama.
Bagaimana Terjadinya Gempa Susulan?
Gempa susulan terjadi karena adanya perubahan tekanan tektonik secara tiba tiba didalam dan diantara lapisan bebatuan dengan pelepasan tekanan energi gempa pertama (gempa sebelumnya).
Energi yang menciptakan gempa susulan masih berkaitan erat dengan gempa pertama.
Titik lokasi gempa susulan biasanya tidak jauh dari epicentrum gempa pertama atau terletak pada retakan yang sama dengan gempa pertama.
Banyaknya frekuensi gempa susulan yang tercipta dipengaruhi oleh besarnya kekuatan gempa pertama dan kondisi geologi yang kompleks di daerah setempat.
Para ahli dapat memperkirakan fenomena terjadinya gempa susulan juga dengan data sejarah gempa di daerah tersebut sebelumnya.
Gempa Susulan Jepang, 11 Maret 2011
Gempa susulan dengan kekuatan yang mengerikan terjadi di Jepang pada tahun 2011.
Gempa ini diawali dengan gempa pertama 9 Maret 2011 pukul 11:45, yang mempunyai kekuatan magnitudo 7.3, menimbulkan tsunami setinggi 55 cm. (sumber).
Gempa susulan terjadi 2 hari setelahnya Juma’at 11 Maret 2011, pukul 14:46, dengan kekuatan magnitudo 9.1. Lokasi gempa berada di dasar laut dan menyebabkan tsunami setinggi 40,5 meter.
Tsunami mengerikan ini menyapu sepanjang pantai jepang hingga mengakibatkan lebih dari 10.000 orang meninggal dunia. Sebagian besar korban tewas disebabkan karena tenggelam dan luka parah.
Gempa ini tercatat sebagai gempa terbesar di Jepang dan nomer 4 terbesar sepanjang sejarah gempa modern. (sumber, sumber).
Gempa Susulan Mamuju, Sulawesi Barat
Umumnya gempa bumi susulan mempunyai kekuatan merusak yang lebih kecil dari gempa pertama. Tapi hal yang berbeda terjadi pada gempa Mamuju, Sulawesi Barat.
Pada hari kamis tanggal 13:35 WITA, 14 Januari 2021, terjadi gempa bumi di Mamuju Sulawesi Barat dengan kekuatan magnitudo 5.9.
Gempa susulan kedua terjadi pada pukul 02.28 WITA Juma’at 15 Januari 2021, dengan kekuatan 6.2 magnitudo.
Lokasi gempa susulan Mamuju 2 terjadi pada arah timur laut, berjarak 6 km dari kota Mamuju dan terjadi di darat. Gempa susulan mamuju termasuk gempa dangkal, gempa berbahaya, di kedalaman 10 km dari permukaan tanah.
Gempa susulan Mamuju 3 terjadi 06.32 WITA, Sabtu 16 Januari 2021, berkekuatan 5.0. Gempa susulan sabtu berlangsung 5-7 detik.
Gempa susulan Mamuju dilaporkan tidak menimbulkan tsunami. (sumber : cnnindonesia).
Hindari Lokasi Berbahaya dari Gempa Susulan
Dimana dan kapan akan terjadinya gempa bumi tidak dapat diketahui dengan pasti.
Namun dari data sejarah gempa, kita dapat mengetahui potensi gempa dan gempa susulan suatu daerah.
Segera hindari lokasi berbahaya dari gempa susulan yang bisa terjadi :
- Hindari berada dibawah gedung gedung runtuh, reruntuhan bangunan atau struktur bangunan yang sudah hancur karena gempa pertama.
- Hindari daerah pinggir pantai untuk menghindari bahaya tsunami yang bisa terjadi bila gempa susulan tercipta dibawah laut.
- Hindari berada di lereng bukit terjal, yang bisa berpotensi bahaya tanah longsor.
Daerah Rawang Gempa Di Indonesia
Pemerintah telah mengatur acuan tentang bangunan tahan gempa melalui standar SNI 1726, yang menyertakan peta pergerakan tanah seismik. Informasi ini digunakan untuk mengkalkulasi perhitungan resiko tertarget parameter gerak tanah.
Komponen ini merupakan salah satu pertimbangan dari desain rumah tahan gempa.

Pada gambar diatas, area dengan parameter warna semakin gelap mempunyai resiko pergerakan tanah seismik yang lebih tinggi, sehingga pada perhitungan rumah tahan gempa diperlukan penyesuaian perhitungan agar membuatnya lebih aman.
Mana saja daerah rawan gempa bumi di Indonesia?
Peta diatas menunjukkan bahwa daerah rawan gempa di Indonesia adalah :
- Pesisir barat pulau Sumatra.
- Pesisir selatan pulau Jawa.
- Sebagian Sulawesi bagian tengah hingga utara.
- Sebagaian tengah dan utara dari pulau Papua.
Apakah ada daerah bebas gempa di Indonesia?
Ada, bagian tengah dan barat dari pulau Kalimantan merupakan daerah dengan resiko gempa yang sangat kecil atau tidak ada.
Persiapan menghadapi gempa bumi
Dengan banyaknya daerah yang termasuk kedalam resiko gempa, maka untuk bidang konstruksi, solusi bangun rumah dengan spesifikasi rumah tahan gempa menjadi sebuah hal keniscayaan.
Hal ini menjadi kebutuhan untuk dapat menjaga jiwa dari ancaman gempa yang bisa datang kapan saja.
Ilmu pengentahuan telah menyatakannya, kini tinggal kita semua mengimplementasikannya.
Artikel ini ditulis oleh Priambodo Msc dari tim PT AMP kontraktor rumah Jakarta. Hubungi kami bila anda membutuhkan jasa arsitek, jasa kontraktor, jasa kontraktor rumah tahan gempa atau jasa renovasi rumah untuk wilayah Jakarta dan Semarang.
*Mohon untuk mencantumkan url ini untuk mengutip artikel
